6 Februari 2011

Pelangi Selepas Hujan


Seringkali hati kecil mengadu sakit, seringkali jiwa meratap hiba. Dugaan dan ujian yang bertimpa-timpa, kadangkala menewaskan semangat yang ada. Kadangkala kita berasa sendirian dan terasa betapa kita dipinggirkan. Ketika kita menyangka sudah tidak ada lagi yang bernilai dalam kehidupan dan yang kita lihat hanyalah jalan suram di hadapan.
Lantas kita marah kepada Tuhan, kita kecewa dengan ketentuan yang diciptakan. Kita menyalahkan takdir hitam dan saat itu sendu airmata mengaburkan kewarasan. Lalu kita hilang pertimbangan, di antara keimanan dan rasukan syaitan. Kita hanya nampak jalan mudah untuk melepaskan diri, lalu ada yang seringkali memilih kematian sebagai penyelesaian.
Namun adakah kita sedar bahwa itu adalah ujian dari Allah? Kepayahan itu sesungguhnya adalah satu bentuk tarbiyah-Nya kepada hati. Pernah hati bersyukur karena mendapat perhatian yang sedemikian dari Tuhannya? Terlebih banyak mengadu dari bertahmid rasanya.
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Surah Al-Ankabut ayat 2-3)
Tak tersadarkah kita bahwa segala yang diberinya itu adalah nikmat; kebahagiaan adalah nikmat, sakit adalah nikmat, perih itu adalah nikmat. Tidak sadarkah kita bahwa setiap langkah, setiap kudrat, setiap butir bicara, kerlip mata dan denyut jantung selama ini semuanya anugerah yang Allah beri dan pinjamkan kepada kita? Selama ini, adakah setiap langkah dan kudrat digunakan untuk ke jalan kebaikan? Adakah setiap butir bicara hanya yang baik dan berhikmah sahaja? Adakah kerlip mata dan sisa denyut jantung yang masih ada dimanfaatkan dengan amal ibadah?
Nah, Allah sendiri telah siap mengatur segala rencana perjalanan hidupnya hati. Mengapa harus merungut lagi dengan jalan yang ditempuhi? Duri-duri dan halangan itu adalah rahmat. Berusaha kuat dan bepasrahlah, wahai hati manusia. Janganlah cepat mengeluh dan berputus asa...
"...dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." (Surah Yusuf ayat 87)
Pernahkah sekali kita memahami alam?
Mengapa Allah hadirkan pelangi selepas hujan? Mengapa Allah tumbuhkan bunga selepas kering-kerontang? Hanya daripada benih hitam yang kusam, apabila disirami hujan lantas berbunga cantik. Maka tersenyumlah alam. Betapa indahnya aturan Tuhan.Mengapa tidak ada hujan berpanjangan atau sinar mentari yang menyinari alam seharian? Mengapa harus ada putaran alam seperti hitam malam dihiasi bintang? Mengapa tidak ada sesuatu yang sama dalam satu masa? Mengapa harus hilang sesuatu untuk sesuatu yang baru?
Karena tidak ada kemanisan tanpa ada kepahitan, dugaan dan rintangan. Mengecapi kebahagiaan memerlukan pengorbanan. Setiap kesenangan akan ada bayaran. Contohnya Allah menghadirkan pelangi yang indah dan kicau burung yang menyanyikan kedamaian selepas hujan. 
Biar hujan di dalam hati, pasti ada pelangi yang menanti. InsyaAllah. 
By : ‘Langit Ridha Biru’
X-A
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Buletin Karisma :: Berbagi Ilmu Menjalin Ukhuwah
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top