“Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan di cintai oleh Allah di banding mukmin yang lemah, dan kedua-duanya ada kebaikanya” HR muslim no.2664 .
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa apabila sepak bola di niatkan untuk berjihad sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka hal ini merupakan hal yang baik . Manakala hal itu menyebabkan mudharat tentu akan dilarang.
Dan sekarang mari kita berfikir apakah sepak bola sesuai dengan yang di halalkan atau yang di haramkan? Let’s see! Sepak bola sebagian manusia berubah menjadi biang kerusuhan yang mengurat syaraf pada akal pikiran mereka.Demi sepak bola banyak perang dan kerusuhan di mulai dari rebutan tiket pertandingan sampai kebrutalan supporter tim yang kalah yang menelan banyak korban baik harta maupun jiwa yang sia-sia. Sedangkan yang menang menyambut pemain mereka bak pahlawan dengan berkonfoi di jalan dan berpesta pora yang memilukan. Belum lagi pemain sepak bola yang berbohong demi menciptakan gol dan melukai lawan demi menggagalkan seranganya, umpatan-umpatan,perjudian bola,sholat yang di undur-undur karena sedang bermain bola atau menontonya bahkan aturan FIFA mengharuskan pemain untuk memamerkan pahanya . Baru-baru ini juga ada sepak bola wanita yang hal tersebut menurut saya sangat merendahkan harga diri kaum wanita. Kemaksiatan seperti di ataslah yang bisa membuat sepak bola menjadi di haramkan.
Pada hakekatnya sepak bola adalah permainan yang menuntut kolektifitas dan sportifitas . Didasar dari kenyataan jika satu pemain terbaipun tidak akan bisa mencetak gol tanpa bantuan dari rekan satu timnya. Seharusnya sepak bola menjadi indah dengan nilai sprotifitas contonya tim yang kalah tidak mencaci maki lawanya dan menerima kekalahanya dengan lapang dada sebaliknya tim pemenang tidak merasa sombong dan cenderung mengejek lawan. Sebagaimana sportifitas di ajarkan oleh Rasulullah kepada sahabatnya:
Anas bin Malik berkata, “konon si ‘adhba’ (unta nabi Muhammad) belum pernah terkalahkan. Datanglah seorang badui dengan menunggang untanya lalu memacunya dan bisa mengalahkanya .Sehingga par sahabat merasakan pukulan dalam jiwa merasakan pukulan di jiwa mereka. Namun Rasulallah memanfaatkanya untuk mengajarkan sportifitas dan member pelajaran bahwa kedudukan tertinggi manusia di dunia tidak abadi”. Rasulullah bersabda : “sungguh merupakan kebenaran yang pasti Allah tentukan’ yaitu ‘tidaklah Allah mengangkat sesuatu kecuali pasti akan di jatuhkan’”.
Renungkanlah hal ini wahai saudaraku
Dewasa ini banyak di antara umat Islam terpedaya oleh jerat-jerat setan yang menghalalkan kemaksiaatn serta menyuarakan fanatisme kelompokyang jelas hal ini dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Hal ini di dasarkan dari hadist riwyat abu dawud yang berbunyi : ”bukan termasuk golongan kami yang menyerukan kepada fanatisme kelompok, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang atas dasar fanatisme kelompok , bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena fanatisme kelompok”
Bahkan tak jarang dipertandingan pertandingan khusus wanita
yang juga di tayangkan di televisipadahal tak seorangpun yang menyanggah haramnya perbuatan ini. Negara berkembang berlomba lomba untuk menyelenggarakan piala dunia atau olimpade. Banyak biaya yang di alokasikan untuk hal sia sia tersebut . padahal disaat yang sama banyak Negara muslim yang krisis akibat pembaitaian yang di lakukan oleh Negara kafir. Seperti Amerika ke Iraq ,Israel ke Palestine, Rusia ke Cecnya dan lain sebagainya.
Postingan
0 komentar