- Minum yang cukup dan makan secara bertahap (awali dengan porsi yang kecil), biar perutnya gak melilit.
- Awali dengan minuman manis (1-2 sendok teh gula per gelas) serta makanan yang manis. Misalnya, jus dari buah yang manis (mangga ato jambu biji), kurma, kolak, sirup buah-buahan, cendol dengan santan encer, atau 1-2 potong kue manis rendah lemak (misalnya kue-kue jajanan pasar yang terbuat dari tepung beras), untuk mngembalikan cairan tubuh dan kadar gula darah.
- Jangan mengkonsumsi makanan pembuka sekaligus dalam jumlah banyak, biar kadar gula darah kita gak meningkat secara tiba-tiba.
- Setelah tenggang waktu sejam (setelah sholat Maghrib), barulah perut temen-temen diisi dengan makanan dalam porsi penuh. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya bervariasi agar semua zat-zat gizi dapat terpenuhi.
- Cukup minum kira-kira 2 liter sehari (± 8 gelas).
Himbauan :
1. Jangan makan yang ngandung bumbu terlalu merangsang, seperti cabe atau santan kental.
2. Jangan minum dan makan yang nimbulin gas, yakni kol, lobak, nangka, ubi jalar dan minuman ringan.
3. Jangan mengkonsumsi tape ketan, kopi, dan teh kental karena dapat merangsang pengeluaran asam lambung.
4. Setelah sholat Isya dan Tarawih, temen-temen boleh mengkonsumsi lagi makanan selingan dengan porsi seperti makanan pembuka.
5. Sebelum tidur malam, makanan selingan bisa jadi pilihan konsumsi. Misalnya, kolak atau segelas jus buah.
Menu berbuka puasa
1. Pisang dan Kismis
Pisang dan kismis menjadi pilihan berbuka yang sehat dan segar. Kismis dapat meningkatkan stamina, bisa mencegah lemas dan kurang darah. Pisang mengandung kalium tinggi, bermanfaat buat menjaga keseimbangan air dalam tubuh. Buah-buahan lain pun baik buat berbuka puasa. Glukosa pada buah-buahan merupakan sumber energi utama yang menggerakkan saraf pusat.
2. Kurma
Kurma yang segar dan lembek, tak terlalu manis, bernutrisi sangat tinggi, tapi berkalori rendah. Mengandung kalium, magnesium, dan serat yang bermanfaat untuk meningkatkan stamina dan energi. Kurma bisa mencegah dan mengatasi anemia, lelah, dan melancarkan pembuangan.
Buah manis ini mengandung karbohidrat kompleks. Dengan begitu, kadar insulin tubuh tak terkatrol. Berbeda dengan penganan manis seperti kolak atau cokelat yang berkarbohidrat sederhana dan meningkatkan insulin.
3. Madu
Sangat baik dicampur dengan minuman atau menjadi pemanis makanan ketika berbuka. Sebagai pengganti gula, madu sangat mujarab meningkatkan stamina. Madu menjaga stabilitas tubuh sehingga tetap segar, mencegah gangguan pencernaan, dan melancarkan metabolisme.
Madu mengandung gula sederhana, protein, dan sedikit gula kompleks. Madu bersifat antibiotik, antiseptik, dan antifungal yang menghambat atau menghentikan pertumbuhan berbagai bakteri patogen, mikroorganisme, juga jamur.
4. Air putih
Berbuka dengan air putih menghilangkan dehidrasi sekaligus memulihkan keseimbangan air dalam tubuh. Kebutuhan tubuh 2.000-2.500 mililiter atau 6-8 gelas air. Jadi, perbanyaklah minum pada malam hari.
Vitamin juga sangat penting sekali untuk tubuh kita. Vitamin yang penting dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B, dan C. Tapi kalau Anda sudah makan buah berwarna kuning atau merah, sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, maka tak perlu khawatir kekurangan vitamin tersebut.
Bagi penderita sakit lambung makanan yang sebaiknya dihindari adalah ketan, mie, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). Jenis makanan tersebut bisa menimbulkan gas yang berpengaruh meningkatkan produksi asam lambung.
Bagi mereka yang berat badannya melebihi berat badan ideal, sebaiknya selama berpuasa pun tetap menghindari makanan yang tinggi kolesterolnya, misalnya lemak hewan, margarin, mentega. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari makanan yang manis-manis, seperti dodol, sirup, cokelat, kue tar, es krim. Selain lebih banyak mengkonsumsi sayur, buah, dan daging tanpa lemak, pengolahan makanannya pun sebaiknya jangan digoreng.
Sedang bagi mereka yang terlalu kurus, selama berpuasa sebaiknya menambah porsi susunya dan menghindari makanan yang sulit dicerna seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya).
Bagi mereka yang berusia lanjut, aturlah pola makan saat berbuka puasa juga secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali.
AC : Yaya_twist
0 komentar